Pramono Dukung Transformasi Global Kota di AsiaBerlin Summit 2025
Table of content:
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berperan penting sebagai pembicara utama dalam pembukaan AsiaBerlin Summit 2025 di Rotes Rathaus, Berlin, Jerman. Forum ini menjadi ajang strategis untuk memfasilitasi pertemuan antara pemimpin kota, investor, dan penggiat teknologi dari Eropa dan Asia demi meningkatkan kolaborasi inovatif.
Melalui acara tahunan ini, Jakarta menunjukkan komitmennya untuk menjalin kemitraan yang erat dengan kota-kota global lainnya. Kehadiran Pramono juga merayakan 31 tahun hubungan Sister City antara Jakarta dan Berlin yang telah dimulai sejak 1994.
Semangat sinergi tersebut menjadi lebih nyata dalam pidato yang disampaikan Pramono. Dalam sambutannya, ia menekankan visi besar Jakarta sebagai kota yang akan diakui secara global di masa depan.
Visi Besar Jakarta dalam Transformasi Urban yang Berkelanjutan
Pramono menjelaskan bahwa Jakarta berkomitmen untuk menjadi salah satu dari 50 kota terdepan di dunia pada tahun 2030. “Transformasi ini bukanlah upaya yang bisa dilakukan secara sendiri, kami perlu dukungan dari mitra global, dan Berlin adalah salah satu mitra strategis yang dapat membantu kami,” ungkapnya dengan tegas.
Dia kemudian memaparkan tiga prioritas utama untuk pembaruan kota yang ingin dilaksanakan. Pertama, adalah peningkatan kualitas transportasi publik yang menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat.
Selanjutnya, pendukung kebijakan transisi energi menjadi langkah penting untuk menciptakan lingkungan kota yang lebih hijau. Terakhir, pembangunan ruang terbuka hijau sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup di Jakarta.
Inisiatif Transportasi dan Energi Ramah Lingkungan yang Ambisius
Pramono menguraikan rencananya untuk memperluas jaringan transportasi Transjabodetabek ke tujuh daerah penyangga. Hal ini penting untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan aksesibilitas bagi penduduk Jakarta.
Selain itu, peningkatan penggunaan bus listrik menjadi satu dari sekian banyak langkah proaktif yang akan diterapkan. Rencananya, jumlah bus listrik ini akan meningkat dari 420 unit saat ini menjadi 10.047 pada tahun 2030.
Pembangunan 300 Ruang Terbuka Hijau (RTH) baru juga menjadi bagian dari strategi untuk menanggulangi polusi dan menghadirkan lebih banyak ruang bagi masyarakat untuk berinteraksi dengan alam.
Mempromosikan Ekosistem Digital Indonesia di Tingkat Global
Ketidakhadiran Pramono tanpa membawa startup lokal menunjukkan bahwa Jakarta berpotensi besar dalam sektor teknologi. Beberapa startup yang hadir termasuk Crustea, yang menggunakan Internet of Things (IoT) untuk budidaya perikanan berkelanjutan.
Startup lainnya, Indera Agri, memperkenalkan konsep precision farming yang bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian. Selain itu, Inspigo, sebuah platform pendidikan berbasis AI, juga menunjukkan kemampuan inovasi yang diterapkan di Jakarta.
Pembawaannya ke dalam forum internasional ini menunjukkan bahwa Jakarta bukan hanya konsumen teknologi, tetapi juga berperan sebagai produsen ide dan solusi yang inovatif dari Asia Tenggara.
Dialog dan Kolaborasi untuk Masa Depan yang Berkelanjutan
Menutup pidatonya, Pramono menyampaikan ajakan untuk memperkuat kolaborasi dan membangun jembatan antara Jakarta dan Berlin. “Kedua kota menghadapi tantangan serupa seperti masalah mobilitas, perubahan iklim, dan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat,” jelasnya.
Pramono menekankan pentingnya bekerja sama dalam menghadapi berbagai permasalahan ini. Ia mengajak Berlin untuk melihat bahwa sinergi antara kota-kota dunia dapat menciptakan solusi yang lebih baik daripada sekadar berkompetisi.
Dia menekankan, “Mari kita membangun masa depan bersama, dengan saling mendukung dan menemukan inovasi yang dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak,” tuturnya optimis di akhir pidato.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








