Pekerja bentrok dengan petani di Simalungun
Table of content:
Bentrok antara sekelompok pekerja dengan warga adat kembali terjadi di Sumatra Utara, mengakibatkan puluhan orang terluka. Insiden ini dikenal sebagai salah satu contoh konflik agraria yang telah berlangsung lama di kawasan tersebut, melibatkan hak atas tanah yang telah dikelola oleh masyarakat adat.
Peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Simalungun, tepatnya di Desa Nagori Sihaporas, yang berjarak hanya 3 kilometer dari Danau Toba. Menurut laporan, bentrokan meletus ketika petani yang tergabung dalam komunitas adat lokal sedang berladang di lahan yang mereka anggap milik adat.
Insiden bermula ketika rombongan pekerja dari perusahaan yang mengklaim hak atas tanah tersebut mendatangi lokasi. Situasi segera memanas ketika salah satu anggota masyarakat adat mengalami kekerasan fisik, yang memicu kericuhan di tempat tersebut.
Detail Insiden Dan Kronologi Peristiwa Di Sumatra Utara
Pada senin pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, para petani yang tergabung dalam Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita sedang beraktivitas. Tiba-tiba, sekitar 150 pekerja dari perusahaan muncul dengan membawa peralatan yang mencurigakan dan mengenakan pakaian seragam hitam.
Keberadaan mereka langsung memicu ketegangan di lokasi, yang sebelumnya relatif tenang. Dalam beberapa saat, perdebatan antara kedua belah pihak berkembang menjadi bentrokan yang serius setelah seorang perempuan dari masyarakat adat dipukul.
Sejak saat itu, suasana berubah penuh kekerasan, dengan petani mengalami pemukulan dan perlakuan kasar dari rombongan pekerja. Kericuhan meluas ketika lebih banyak pekerja dan pasukan keamanan dari perusahaan datang ke tempat kejadian.
Dampak Dari Bentrok Dan Kerugian Yang Diderita
Akibat dari insiden tersebut, sedikitnya 34 petani mengalami luka-luka, dengan 10 orang dari mereka harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Selain kerugian fisik, juga terdapat kerusakan yang signifikan pada tanaman dan alat pertanian milik petani.
Berdasarkan laporan, sepeda motor milik petani juga dirusak, di mana sepuluh unit di antaranya dibakar. Tidak hanya itu, beberapa rumah warga juga menjadi sasaran amuk, di mana empat rumah dilaporkan dibakar dalam kejadian ini.
Dari pengamatan, mayoritas korban adalah perempuan, yang menunjukkan bahwa dalam konflik ini, perempuan seringkali berada di posisi paling rentan. Kejadian ini mendapatkan perhatian luas, mengingat signifikansi hukum dan sosial yang melingkupi hak atas tanah masyarakat adat.
Aspek Hukum Dan Harapan Ditengah Konflik Agraria
Konflik agraria yang terjadi antara masyarakat adat Lamtoras dan PT Toba Pulp Lestari bukanlah hal baru. Konflik ini sudah berlangsung puluhan tahun, di mana masyarakat lokal mengklaim mereka memiliki hak atas tanah tersebut sejak lama.
Di sisi lain, PT TPL berpendapat bahwa lahan tersebut termasuk dalam konsesi hutan tanaman industri yang mereka kelola. Permasalahan ini menimbulkan keraguan dan ketidakpastian hukum bagi masyarakat adat yang mempertahankan hak atas lahan yang mereka kelola secara turun temurun.
Boy Raja Marpaung, salah satu advokat masyarakat adat, menyatakan bahwa insiden ini menunjukkan perilaku kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia. Ia menggarisbawahi bahwa mereka akan mengambil langkah hukum untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalur resmi.
Pernyataan Perusahaan Dan Penanganan Kejadian
Pihak perusahaan, diwakili oleh Salomo Sitohang, mengklaim bahwa mereka bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku saat insiden terjadi. Menurut mereka, pekerja hanya ingin melanjutkan aktivitas panen dan penanaman ketika mereka dihadang oleh sekelompok orang.
Salomo juga menginformasikan bahwa beberapa pekerja mereka mengalami luka-luka dan kendaraan mereka rusak akibat insiden tersebut. Perusahaan berjanji untuk melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang demi penyelesaian yang adil.
Mereka menekankan komitmen untuk menyelesaikan persoalan melalui dialog, meskipun situasi yang ada mengarah pada konflik. Hal ini menunjukkan kompleksitas dalam menyelesaikan konflik agraria, yang sering kali melibatkan berbagai kepentingan dan pihak.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








