Hampir 1000 Prajurit TNI AD Latihan Militer di Natuna Hari Ini

Batalyon Komposit Gardapati (Yonkomposit/1GP) TNI akan melaksanakan latihan di beberapa lokasi di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau hari ini. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan prajurit serta menjaga kedaulatan wilayah Indonesia yang sangat strategis.

Komandan Yonkomposit 1/GP, Letkol Infanteri Muchamad Ricky Prawiratama, memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar ruangan selama latihan berlangsung. Hal ini penting mengingat latihan yang dilakukan melibatkan penggunaan peluru daya ledak tinggi yang dapat membahayakan keselamatan.

Kelompok rentan, termasuk lanjut usia, ibu hamil, dan anak-anak, diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Langkah ini diambil demi menjaga keselamatan mereka selama pelaksanaan kegiatan militer yang kemungkinan akan berlangsung intens.

Lokasi dan Jenis Latihan yang Dilaksanakan oleh Yonkomposit

Beberapa desa yang dijadwalkan menjadi lokasi latihan mencakup Desa Air Lengit, Desa Sebadai Ulu, Kelarik, Batubi, dan Teluk Buton. Latihan ini merupakan bagian dari program tahunan untuk memastikan kesiapan dan kelancaran operasional prajurit TNI.

“Latihan menembak dengan senjata berat ini merupakan program terjadwal yang bertujuan untuk memelihara kemampuan teknis dan taktis prajurit,” jelas Ricky. Hal ini menunjukkan bahwa latihan ini merupakan bagian dari kesiapan yang berkelanjutan demi menjaga kedaulatan negara.

Latihan ini bukanlah yang pertama kalinya dilakukan di wilayah Natuna. Sebelumnya, latihan serupa telah dilaksanakan pada tahun 2016 dan 2017, yang menunjukkan kontinuitas dan konsistensi TNI dalam meningkatkan kesiapsiagaan operasional.

Rincian dan Tujuan Latihan Menembak yang Dilaksanakan

Kapendam XIX/Tuanku Tambusai, Letkol Inf Faizal Rangkuti, menjelaskan bahwa kegiatan ini termasuk latihan rutin. Nantinya, latihan tersebut akan mencakup beberapa tahap, di mana total peserta mencapai 968 orang yang akan terlibat dalam kegiatan ini.

Latihan antar kecabangan ini adalah latihan puncak bagi TNI Angkatan Darat. Program ini melibatkan berbagai kecabangan yang berfungsi untuk mengasah keterampilan dan kerjasama antar satuan dalam menghadapi potensi ancaman di wilayah strategis seperti Natuna.

“Latihan ini juga menjadi bukti komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI,” kata Faizal. Dia menegaskan bahwa setiap kegiatan militer yang dilakukan bertujuan untuk memperkuat ketahanan dan keamanan negara di era yang penuh tantangan ini.

Alat Utama yang Digunakan dalam Latihan Menembak

Dalam latihan ini, beberapa alat utama yang akan digunakan adalah rudal Starstreak dan Multiple Launch Rocket System (MLRS) Astros II MK 6. Ini adalah sistem pertahanan yang sangat efektif dalam menjaga keamanan wilayah udara dan laut di sekitar Kepulauan Natuna.

“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di sekitar daerah latihan merasa aman,” ujarnya. Pihak TNI sudah melakukan sosialisasi kepada warga mengenai kegiatan ini agar mereka memahami tujuan dan prosesnya.

Respon positif diterima dari masyarakat sekitar, yang menunjukkan tingkat dukungan yang tinggi terhadap latihan yang akan dilaksanakan. Mereka juga berkontribusi dalam persiapan daerah latihan dengan meminjamkan lahan untuk digunakan serta terlibat dalam pembangunan sarana pelatihan.

Kontribusi Sosial dalam Pelaksanaan Latihan Militer

Sebagai bagian dari kegiatan latihan, Yonkomposit juga akan melaksanakan program bhakti sosial yang diharapkan membawa manfaat langsung bagi masyarakat. Kegiatan ini termasuk pengobatan gratis dan pembagian paket sembako bagi warga yang terdampak oleh situasi ekonomi saat ini.

“Kegiatan bhakti sosial ini merupakan bagian dari tanggung jawab kita terhadap masyarakat,” kata Faizal. Dengan melakukan hal ini, TNI diharapkan dapat menjaga hubungan baik dengan warga serta mengurangi dampak negatif dari kegiatan latihan militer.

Melalui kegiatan ini, diharapkan akan tercipta kemitraan yang lebih erat antara TNI dan masyarakat lokal, serta meningkatkan kepercayaan dan dukungan terhadap institusi militer. Latihan ini, selain bertujuan untuk memelihara kemampuan prajurit, juga berfungsi sebagai jembatan untuk mendekatkan TNI dengan rakyat.