Gunung Semeru Erupsi Mengeluarkan Abu Vulkanik Hingga Setinggi 1 Km
Table of content:
Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi signifikan pada Minggu petang. Letusan ini mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak gunung, menambah kekhawatiran akan dampak aktivitas vulkanis di wilayah tersebut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melaporkan bahwa erupsi terjadi sekitar pukul 17.22 WIB, dengan kolom abu vulkanik yang teramati berwarna putih hingga kelabu, menyebar ke arah utara. Hal ini menandakan potensi bahaya yang lebih besar bagi masyarakat di sekitarnya.
Detil Erupsi dan Aktivitas Gunung Semeru
Erupsi Gunung Semeru bukanlah kejadian yang pertama kali terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Data dari petugas menunjukkan bahwa gunung ini telah meletus sebanyak empat kali pada hari yang sama, dengan erupsi pertama tercatat pada pukul 03.56 WIB, mencapai tinggi 700 meter di atas puncak. Ini menggambarkan sebuah pola yang mengkhawatirkan bagi keselamatan penduduk di sekitar.
Aktivitas vulkanis yang meningkat ditandai dengan erupsi kedua pada pukul 05.14 WIB, dengan tinggi letusan mencapai 600 meter. Pada pukul 16.20 WIB, meski visual letusan tidak teramati, seismograf mencatat adanya aktivitas yang perlu dicermati.
Pada erupsi ketiga, yang menarik perhatian, letusan tercatat mengeluarkan asap hingga 1 kilometer, menunjukkan adanya potensi yang cukup berbahaya. Itu adalah sinyal bahwa Gunung Semeru tengah berada pada fase kritis yang harus diperhatikan secara serius oleh pihak berwenang serta masyarakat.
Rekomendasi Keamanan bagi Warga Setempat
Menyusul erupsi yang terjadi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Waspada atau Level II untuk Gunung Semeru. Sebagai langkah pencegahan, sejumlah rekomendasi telah dikeluarkan, seperti larangan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas di sektor tenggara, terutama di daerah Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.
Di luar zona berbahaya ini, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini penting untuk menghindari dampak dari awan panas dan aliran lahar yang berpotensi membahayakan.
Mohon diperhatikan bahwa radius tiga kilometer dari kawah Gunung Semeru juga dinyatakan rawan. Aktivitas yang dilakukan di area tersebut dapat berisiko tinggi terhadap lontaran batu pijar yang bisa menyebabkan kecelakaan serius.
Pencegahan untuk Mitigasi Bahaya Vulkanik
Kepada masyarakat sekitar, Mukdas mengimbau agar tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai. Sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan Besuk Kembar, adalah jalur yang perlu diwaspadai. Ini menunjukkan pentingnya pemahaman akan geografi dan jalur aliran lahar bagi keselamatan warga.
Selain itu, potensi lahar juga dapat ditemukan di sungai-sungai kecil yang menjadi anak sungai dari Besuk Kobokan. Kesadaran masyarakat terhadap potensi bahaya berbasis geografi menjadi sangat penting agar tindakan pencegahan dapat dilakukan secara efektif.
Penting bagi semua pihak untuk saling berkomunikasi mengenai informasi terkini tentang aktivitas gunung. Dengan mengikuti arahan dari pihak berwenang, risiko yang ditimbulkan dapat diminimalisir dengan baik.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now






