Cerita Deden Bertahan 2 Hari di Lembah Tengkorak Terinspirasi dari Video YouTube
Table of content:
Deden Yudi, seorang pria berusia 42 tahun, dan putranya, Zaizafan Dhiya yang berumur 19 tahun, berhasil ditemukan dalam keadaan selamat setelah tersesat selama dua hari di kawasan Gunung Bukittunggul, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Mereka memulai pendakian yang seharusnya sederhana ini, namun berujung pada pengalaman yang sangat menegangkan dan berisiko bagi nyawa mereka.
Kisah mereka dimulai pada Hari Rabu, 15 Oktober, ketika Deden memutuskan untuk mengajak anaknya berpetualang ke puncak gunung. Hanya berniat melakukan hiking tanpa niat berkemah, mereka berdua mulai mendaki dengan penuh semangat dan harapan.
Namun, setelah berhasil mencapai puncak menjelang sore, kebingungan pun menghampiri mereka saat hendak kembali. Dalam perjalanan turun, mereka menyadari bahwa jalur yang mereka lalui berbeda dari jalur yang digunakan saat mendaki, dan kebingungan itu terus melanda saat hari mulai gelap.
Pengalaman Menegangkan Selama Tersesat di Gunung
Setelah merasakan kebingungan saat perjalanan turun, Deden dan anaknya terpaksa berhenti dan berpikir untuk mencari jalan. Tanpa peralatan berkemah yang memadai, situasi mereka menjadi semakin kritis ketika malam tiba.
Selama 48 jam ke depan, ayah dan anak ini harus berjuang untuk bertahan hidup di alam liar. Tidak hanya menghadapi tantangan cuaca malam yang dingin, tetapi juga mencari cara untuk mendapatkan minuman saat persediaan mereka minim.
Deden menceritakan betapa beratnya pengalaman tersebut, di mana hanya mengandalkan pakaian yang mereka kenakan. Dalam kondisi serba keterbatasan, ia menggali ingatan tentang teknik berkemah yang pernah ia lihat di internet, berusaha menerapkan pada situasi mereka.
Kebangkitan Harapan Ketika Ditemukan Tim SAR
Ketika keadaannya semakin sulit, Deden tetap berusaha untuk tidak panik dan tetap tenang. Melalui pencarian yang gigih, mereka menemukan sedikit keberuntungan saat pada hari kedua mereka terselamatkan oleh tim SAR yang terlatih.
Tim SAR gabungan menemukan Deden dan Zaizafan di lembahan Gunung Pasanggrahan yang cukup jauh dari lokasi awal pendakian mereka. Pencarian ini melibatkan banyak pihak, menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi dalam situasi darurat.
Setelah ditemukan, Deden dan anaknya langsung dibawa ke basecamp. Di sana, mereka mendapat perawatan awal dan pemeriksaan medis untuk memastikan kondisi kesehatan mereka baik setelah dua hari penuh tantangan secara fisik dan mental.
Pentingnya Persiapan dalam Kegiatan Mendaki
Kisah Deden dan Zaizafan menyajikan pelajaran berharga mengenai pentingnya persiapan sebelum melakukan pendakian. Walau tampak sebagai kegiatan yang biasa, mendaki gunung memiliki risiko yang perlu diperhatikan, seperti keterampilan navigasi dan pemahaman tentang rute yang aman.
Persiapan tidak hanya meliputi bekal makanan dan minuman yang cukup, tetapi juga perlengkapan seperti peta, kompas, dan alat komunikasi yang bisa digunakan jika keadaan darurat terjadi. Deden menyadari kesalahan ini dan bertekad untuk lebih mempersiapkan diri di masa depan.
Di sisi lain, pengalaman yang dihadapi Deden menjadi pengingat bagi para pendaki dan pecinta alam lainnya. Menjalani persiapan yang matang adalah kunci untuk memastikan keselamatan dan menjadikan petualangan menjadi lebih menyenangkan.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







