Update Ponpes Al Khoziny: 25 Santri Meninggal, Tim SAR Terus Cari 38 Korban
Table of content:
Pada hari keenam pascakejadian tragis di Sidoarjo, tim pencarian dan pertolongan kembali mengungkapkan berita duka. Sebanyak sebelas jenazah santri ditemukan tertimbun reruntuhan gedung musala Pondok Pesantren Al Khoziny, menambah jumlah total korban yang telah teridentifikasi menjadi 25 orang.
Operasi pencarian ini dilakukan secara intensif oleh Tim SAR Gabungan. Seiring dengan penemuan jenazah, ada potongan tubuh yang juga ditemukan di lokasi pencarian yang berbeda.
Proses pemindahan jenazah dilakukan dengan penuh kehormatan dan penghormatan, menuju Rumah Sakit Bhayangkara di Surabaya untuk dilakukan identifikasi. Ini adalah langkah penting dalam proses pemberian kepastian kepada keluarga yang berduka.
Pengalaman Menyedihkan di Pondok Pesantren Al Khoziny
Tragedi ini terjadi ketika musala yang digunakan oleh para santri runtuh secara mendadak. Banyak dari mereka terjebak di bawah reruntuhan, menunggu dengan harapan untuk ditemukan. Tim penyelamat bekerja tanpa henti, berusaha memberikan yang terbaik dalam situasi yang sangat sulit ini.
Berdasarkan laporan yang diterima, korban pertama ditemukan pada sore hari, menandai tanda harapan bagi pihak pencarian. Namun, harapan itu disertai dengan rasa sakit yang mendalam saat jumlah korban terus bertambah sepanjang malam.
Hingga pukul 23.37 WIB, total jenazah yang ditemukan telah mencapai sebelas orang. Penemuan ini tentu memberikan dampak emosional yang besar terhadap pihak keluarga dan masyarakat sekitar. Proses ini diharapkan dapat memberikan kejelasan bagi setiap keluarga yang kehilangan orang terkasih.
Proses Identifikasi dan Evakuasi Korban Tragedi
Proses identifikasi jenazah dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) dari kepolisian. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa setiap jenazah akan kembali ke keluarga dengan martabat yang seharusnya. Hal ini juga penting untuk memberikan kepastian hukum bagi pihak keluarga.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan menyatakan, total korban yang berhasil dievakuasi sampai malam hari berjumlah 129 orang. Dari jumlah tersebut, 104 orang dinyatakan selamat, menggambarkan betapa cepatnya tim penyelamat merespons situasi ini.
Bahkan, sebanyak 95 orang dari yang selamat telah diperbolehkan pulang, sementara delapan lainnya masih dalam perawatan. Ini menunjukkan ketahanan dan respons cepat dalam menghadapi keadaan darurat yang sangat kompleks.
Upaya Penyelamatan yang Berkelanjutan dan Harapan Masa Depan
Meskipun telah banyak korban yang berhasil dievakuasi, tim SAR masih terus mencari santri yang diperkirakan masih berada dalam reruntuhan. Dari daftar absensi yang dirilis, terdapat sekira 38 santri yang hingga kini masih dalam pencarian. Proses pencarian ini menunjukkan betapa pentingnya koordinasi antara berbagai tim dan organisasi dalam situasi kritis.
Langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan gedung pendidikan seperti pesantren perlu diambil untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa. Pemerintah, bersama masyarakat, diharapkan dapat belajar dari kejadian ini dan menjalankan program pencegahan yang lebih efektif.
Di tengah kesedihan yang menyelimuti, masyarakat berusaha menunjukkan solidaritas dan dukungan kepada keluarga yang kehilangan. Ini adalah momentum bagi kita semua untuk mengingat pentingnya keselamatan dan persiapan dalam menghadapi bencana.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now






