Pembersihan Puing Musala Ponpes Al Khoziny Capai 80 Persen, Korban Meninggal Jadi 49 Orang
Table of content:
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan perkembangan terbaru terkait pembersihan puing-puing bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Proses pembersihan tersebut telah mencapai 80 persen, menjelang usaha pemulihan yang lebih luas.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari, memberikan informasi rinci mengenai langkah-langkah yang diambil untuk membersihkan lokasi bencana. Ia menekankan pentingnya tindakan cepat dan efektif dalam menangani musibah ini.
Pembangan terbaru menunjukkan bahwa tim pencari telah memperketat upaya mereka untuk menemukan sisa-sisa orang yang mungkin masih terjebak dalam reruntuhan. Diketahui bahwa kondisi tempat kejadian perkara semakin membaik, meskipun tantangan masih ada.
Proses Pembersihan dan Kendala yang Dihadapi Tim SAR
Tim SAR gabungan yang berada di lokasi telah melaporkan progres yang signifikan dalam pembersihan material. Dalam proses tersebut, satu unit breaker excavator penghancur beton dan dua bucket excavator telah dikerahkan untuk mempercepat kerja tim.
Meskipun pembersihan telah berlangsung dengan baik, beberapa kendala tetap dihadapi oleh tim di lapangan. Salah satu tantangan utama adalah kondisi cuaca yang bisa berpengaruh pada waktu dan efektivitas pembersihan.
Abdul Muhari juga menyoroti pentingnya kerja sama antar seluruh elemen yang terlibat dalam penanganan bencana, termasuk masyarakat setempat. Keterlibatan masyarakat menjadi kunci dalam memastikan keberhasilan pemulihan pasca-bencana.
Data Korban yang Terus Diperbaharui
Data terbaru mengenai korban yang terdampak terus diperbaharui secara berkala. Saat ini, jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 49 orang, menunjukkan peningkatan yang signifikan dari laporan sebelumnya.
Proses identifikasi korban yang selamat juga sedang berlangsung dengan adanya 104 orang yang ditemukan dalam keadaan baik. Namun, 6 dari mereka masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.
Data pencarian juga mencatat bahwa 14 orang masih dinyatakan hilang dan tim terus berupaya untuk menemukan mereka. Upaya ini menunjukkan dedikasi tinggi tim SAR dan BNPB dalam menyelamatkan nyawa.
Pentingnya Dukungan Psikologis untuk Korban dan Keluarga
Di tengah penanganan fisik bencana, dukungan psikologis bagi korban dan keluarga tak kalah penting. Trauma akibat kejadian seperti ini bisa memiliki dampak jangka panjang bagi mental masyarakat yang terlibat.
Tim psikologis telah dikerahkan untuk memberikan konseling kepada keluarga yang kehilangan anggota mereka. Ini bertujuan untuk membantu mereka mengatasi kesedihan dan trauma yang menyertainya.
Para relawan dan pekerja kemanusiaan juga diharapkan dapat memberikan dukungan sosial. Masyarakat diharapkan saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam masa pemulihan ini, valuing kebersamaan lebih dari sebelumnya.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







