Pelajar Indonesia Tantang Kecerdasan Buatan dalam Kompetisi Berpikir Kritis
Table of content:
Ratusan pelajar, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas, berpartisipasi dalam ajang 5th Critical Thinking Championship (CTC) 2025. Kompetisi ini berfokus pada peningkatan kemampuan berpikir kritis mereka terhadap isu-isu di masyarakat yang tengah hangat dibahas.
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2021, CTC telah menjadi platform penting bagi pelajar di Indonesia untuk mengembangkan keterampilan analitis dan solutif mereka. Isu-isu yang diangkat mencakup berbagai aspek, seperti privasi dalam kecerdasan buatan, literasi keuangan, dan ketidakpastian dalam sistem pendidikan.
Kepala Pusat Prestasi Nasional, Maria Veronica Irene Herdjiono, menyampaikan bahwa kemampuan berpikir kritis adalah kunci untuk meningkatkan prestasi akademik. Ia menekankan bahwa anak-anak perlu belajar untuk memilah informasi yang akurat dan tidak semata-mata bergantung pada kecerdasan buatan.
Maria juga mendorong agar generasi muda terus berlatih berpikir kritis untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada. Dengan pola pikir mandiri, para pelajar diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi mereka.
Perjalanan Menuju Babak Final dan Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis
Babak final CTC 2025 yang diadakan minggu lalu sukses menampilkan peserta terbaik dari setiap kategori. Dalam kategori sekolah dasar, Masaru Sabiq dari SD Islam Al Fauzien Depok meraih juara pertama dengan total skor tertinggi.
Posisi kedua diraih oleh Muhammad Zain Rifai dari SDI Raudhah Tangerang Selatan, sedangkan Naufal Kamil Alfarrasy yang juga berasal dari SD Islam Al Fauzien Depok, menduduki tempat ketiga. Perolehan skor di antara ketiga peserta tersebut menunjukkan kompetisi yang sangat ketat.
Di kategori SMP, Jacquelyn Calista Chen dari SMP Citra Kasih Jakarta Barat menjadi juara pertama. Ia berhasil unggul dengan skor 159, diikuti oleh Abrar Fathullah El Sundy dan Khensy Alicia yang mencatat skor mengesankan dalam kompetisi ini.
Kompetisi ini tidak hanya menguji kemampuan berpikir kritis, tetapi juga menekankan pentingnya menerapkan pemikiran analitis dalam menyelesaikan masalah sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan yang baik dapat menghasilkan solusi yang efektif.
Mendorong Partisipasi dan Keterlibatan Pelajar dalam Berpikir Kritis
CTC 2025 berhasil menarik perhatian ratusan peserta dari lebih dari 50 sekolah di seluruh Indonesia. Akhirnya, 15 finalis terpilih dari berbagai kota termasuk Tangerang, Depok, dan Medan.
Hal ini menunjukkan bahwa minat generasi muda terhadap isu-isu aktual semakin meningkat. Mereka semakin sadar akan pentingnya berpikir kritis dalam menyikapi berbagai tantangan di dunia modern.
Partisipasi tinggi dari pelajar menunjukkan bahwa banyak yang ingin terlibat dalam pengembangan diri melalui kemampuan berpikir analitis. Tak hanya itu, kompetisi ini juga memperkuat jaringan antara sekolah dan peserta.
Melalui event seperti ini, pelajar dapat belajar dari satu sama lain, berbagi pandangan, dan memperluas wawasan mereka. Hal ini diharapkan dapat menciptakan pemimpin masa depan yang cerdas dan solutif.
Hadiah dan Penghargaan untuk Para Pemenang
Para pemenang di kompetisi ini tidak hanya mendapatkan medali dan sertifikat, tetapi juga hadiah uang tunai yang cukup signifikan. Total hadiah yang disediakan mencapai Rp27.000.000, yang menunjukkan komitmen penyelenggara untuk mengapresiasi usaha para pelajar.
Selain itu, 21 esai terbaik yang dihasilkan dalam kompetisi ini akan diterbitkan dalam sebuah buku yang mengangkat tema “Solution for Uncertainties.” Buku ini akan membahas tiga isu penting bagi generasi Z, yaitu privasi digital, relevansi sekolah, dan kemandirian finansial.
Penerbitan esai dalam buku ini memberikan peluang lebih bagi para peserta untuk menunjukkan kemampuan menulis dan berpikir kritis mereka. Melalui cara ini, hasil karya mereka dapat dikenal lebih luas, sehingga mendorong lebih banyak pelajar untuk berpartisipasi di tahun-tahun mendatang.
Semua ini menggarisbawahi pentingnya kompetisi berpikir kritis dalam konteks pendidikan di Indonesia. Sebagai ajang yang tidak hanya mendidik tetapi juga memberi penghargaan, CTC telah membuktikan pengaruhnya dalam membangun generasi yang lebih melek isu.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








