7 Fakta Mahasiswa Tewas Usai Jatuh dari Gedung FISIP Universitas Udayana
Table of content:
Setelah insiden yang menyedihkan, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan FISIP Unud, Dr. I Made Anom Wiranata, memberikan klarifikasi terkait peristiwa yang mengakibatkan meninggalnya mahasiswa TAS. Dalam penjelasannya, ia menjelaskan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kampus dengan mewawancarai saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian.
Anom menyampaikan bahwa ia sendiri adalah saksi mata dari peristiwa tersebut. Ia menilai bahwa jatuhnya TAS kemungkinan besar bukan akibat dari suatu ketidaksengajaan, melainkan ada faktor lain yang mempengaruhi situasi saat itu.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa pencapaian akademis TAS luar biasa dengan IPK 3,91 dan sikapnya yang hangat terhadap teman-temannya. Keberadaan TAS sangat dihargai di kalangan teman-teman seprogramnya dan angkatan-angkatan sebelumnya.
Penjelasan Mengenai Jatuhnya TAS dan Peranakan Lingkungan Kampus
Anom mengungkapkan betapa pentingnya TAS di lingkungan kampus. Ia dikenal sebagai mahasiswa yang tidak hanya bertalenta, tetapi juga sangat suportif terhadap teman-temannya dalam belajar. Hal ini menunjukkan karakter TAS yang penuh empati dan keinginan untuk membantu orang lain.
Dalam penjelasannya, Anom menegaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan adanya perundungan atau bullying di kampus yang menjadi penyebab jatuhnya TAS. Ia juga menyebutkan percakapan internal yang terjadi di kalangan mahasiswa pasca-peristiwa tersebut, namun menegaskan bahwa itu bukanlah penyebab jatuhnya TAS.
Menurut Anom, penting untuk memahami konteks bahwa percakapan tersebut berlangsung setelah kejadian, sehingga tidak relevan untuk dijadikan alasan atas insiden yang terjadi.
Pandangan Akademik dan Hubungan Sosial TAS di Kampus
Dinilai dari hubungan sosialnya, TAS tampak memiliki interaksi yang baik dengan dosen dan pegawai fakultas. Ia sedang dalam proses bimbingan skripsi dengan dua dosen yang dikenal sangat kooperatif. Hal ini menunjukkan bahwa TAS memiliki dukungan akademis yang baik.
Anom juga menyoroti bahwa di Unud ada layanan konseling yang dapat diakses mahasiswa ketika membutuhkan pendampingan psikologis. Ini menjadi langkah penting dalam memastikan kenyamanan dan kesehatan mental mahasiswa di kampus.
Lebih lanjut, Anom mengajak semua pihak untuk menghubungi dirinya apabila ada keluhan atau permasalahan. Ia menyatakan komitmennya untuk selalu merespon setiap pesan yang masuk, menyoroti pentingnya komunikasi yang terbuka.
Upaya Membangun Komunitas yang Empati dan Solid di Lingkungan Kampus
Di akhir pernyataannya, Anom menekankan pentingnya membangun kembali semangat gotong royong dan kekerabatan di masyarakat. Spirit ini merupakan ciri khas dari masyarakat timur yang perlu terus dilestarikan, terutama dalam menghadapi situasi sulit seperti ini.
Ia menambahkan bahwa perlu ada ruang untuk berdiskusi dan mendengarkan keluhan di antara sesama. Setiap individu dalam komunitas harus merasa nyaman untuk berbagi dan berkolaborasi dalam mencari solusi terhadap berbagai permasalahan.
Penting bagi setiap orang untuk memahami bahwa mereka adalah bagian dari keluarga besar di kampus, di mana setiap suara dihargai dan setiap masalah dapat ditangani dengan baik. Inklusi dan saling mendengarkan menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







