Uji Keamanan Makanan Harus Seperti Vaksin untuk Cegah Keracunan Menurut Prof Tjandra
Table of content:
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Prof. Tjandra Yoga Aditama, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya tentang keracunan makanan. Ia menekankan bahwa keracunan tidak selalu disebabkan oleh bahan masakan yang kurang berkualitas, melainkan juga oleh faktor kontaminasi dan penularan penyakit.
Menurutnya, penting untuk tidak hanya mengandalkan kebersihan tangan dalam mencegah keracunan makanan. Proses dari produksi hingga distribusi makanan memerlukan perhatian yang cermat dan dapat saja memerlukan uji klinis untuk memastikan keamanannya.
Pada acara talkshow bertajuk ‘Upaya Meningkatkan Kualitas Gizi Bangsa Melalui MBG’, beliau menetapkan pentingnya prosedur yang ketat dalam menjaga keamanan makanan, sebagaimana diterapkan pada vaksin. Uji klinis harus memastikan bahwa setiap produk yang beredar aman untuk dikonsumsi.
Pentingnya Pengawasan pada Proses Produksi Makanan
Prof. Tjandra menjelaskan bahwa proses produksi tidak hanya perlu memastikan rasa dan kandungan gizi makanan. Fokus utama haruslah kepada prinsip dasar keamanan makanan agar bisa diakses oleh masyarakat dengan nyaman.
Ia mengingatkan bahwa prinsip dasar makanan adalah keselamatan. Sama halnya dengan prosedur produksi vaksin, produk makanan juga harus melalui tahap-tahap tertentu untuk memastikan tidak membahayakan konsumen.
Dengan menerapkan kontrol yang ketat, risiko keracunan makanan dapat diminimalisir. Oleh karena itu, produsen makanan harus lebih bertanggung jawab dalam setiap aspek produksi.
Pentingnya Sistem Penyelidikan Epidemiologi dalam Mencegah Keracunan Makanan
Sistem Penyelidikan Epidemiologi (PE) diusulkan oleh beliau sebagai pendekatan strategis dalam mengatasi keracunan makanan. Meskipun umumnya digunakan untuk penyakit menular, metode ini dapat diterapkan pada kasus keracunan guna mendeteksi dan mengatasi permasalahan dengan cepat.
Penerapan PE dapat membantu menemukan sumber keracunan melalui deteksi dini. Dengan cara ini, langkah-langkah pencegahan dapat segera dilakukan sebelum lebih banyak orang terkena dampaknya.
Sistem ini juga menawarkan cara analitis dalam pelacakan asal makanan yang terkontaminasi. Dengan informasi akurat, tindakan pencegahan dapat dilakukan secara lebih efisien dan efektif.
Pentingnya Edukasi kepada Masyarakat tentang Keamanan Makanan
Pendidikan tentang keamanan makanan perlu diperkuat di kalangan masyarakat. Bukan hanya produsen yang bertanggung jawab, tetapi konsumen juga harus tahu cara memilih makanan yang aman.
Masyarakat harus diberi pemahaman mengenai betapa pentingnya keberanian menolak makanan yang tidak jelas asal-usulnya. Edukasi ini dapat berkontribusi pada penurunan angka keracunan makanan di Indonesia.
Prof. Tjandra menekankan bahwa keberhasilan dalam mencegah keracunan makanan memerlukan kolaborasi antara berbagai pihak. Dengan kesadaran yang tinggi, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







