Rapat Pleno II APSMBI, Membahas Arah Pendidikan Manajemen dan Bisnis
Table of content:
loading…
Universitas Terbuka (UT) menjadi tuan rumah Rapat Pleno II Aliansi Program Studi Manajemen dan Bisnis Indonesia (APSMBI) yang diadakan pada Rabu, 8 Oktober 2025. Kegiatan ini berlangsung di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Tangerang Selatan, dengan metode hybrid, menggabungkan kehadiran fisik dan virtual dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh pimpinan dan dosen Program Studi Manajemen dari 38 universitas terkemuka, termasuk beberapa institusi yang telah dikenal di kancah nasional. Forum ini menciptakan ruang kolaborasi yang signifikan bagi akademisi untuk saling berbagi pengalaman dan solusi inovatif dalam pendidikan manajemen.
Rapat pleno dimulai dengan sambutan dari Dr. Muhammad Ichsan Hadjri, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional APSMBI, dan Dr. Ulil Hartono, Ketua Dewan Pengawas APSMBI. Acara dilanjutkan dengan sidang pleno yang dihadiri oleh Dewan Pengurus, Dewan Pengawas, serta semua anggota APSMBI.
Agenda selanjutnya adalah pemaparan dari Prof. Dr. Ina Primiana, Ketua Dewan Eksekutif LAMEMBA, mengenai arahan kebijakan dan pengembangan program studi manajemen dan bisnis di tanah air. Forum ini memainkan peran penting dalam menumbuhkan sinergi akademik dan berbagi praktik terbaik di bidang pendidikan manajemen.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Terbuka, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, menyampaikan penghargaan atas kepercayaan APSMBI kepada UT sebagai tuan rumah acara penting ini. “Menjadi tuan rumah rapat pleno ini merupakan prestasi dan kehormatan bagi UT,” ujarnya.
Pentingnya Kolaborasi dalam Pengembangan Pendidikan Manajemen
Kolaborasi dalam pendidikan tinggi menjadi semakin penting di era globalisasi ini. Kerjasama antar universitas memungkinkan pertukaran ide dan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas program studi di seluruh Indonesia.
APSMBI berperan sebagai jembatan dalam menghubungkan berbagai institusi pendidikan untuk memperkuat daya saing lulusan. Melalui kegiatan seperti Rapat Pleno, para akademisi dapat bersinergi dan mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan industri.
Melalui kolaborasi ini, universitas dapat berbagi sumber daya, baik dalam hal penelitian maupun pengembangan kurikulum. Dengan demikian, para mahasiswa akan mendapatkan pendidikan yang lebih komprehensif dan aplikatif.
Diskusi panel yang diadakan dalam rangka kegiatan ini juga memberikan platform bagi pengembangan jaringan profesional. Hal ini membantu dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan karier bagi para dosen dan mahasiswa.
Menurut Dr. Ichsan Hadjri, keberadaan APSMBI menjadi sangat strategis di tengah banyaknya tantangan dalam pendidikan tinggi. Organisasi ini bertujuan untuk menjembatani antara kebutuhan industri dan kesiapan akademik para lulusan.
Implementasi Kebijakan dalam Pendidikan Manajemen di Indonesia
Pemaparan kebijakan oleh Prof. Dr. Ina Primiana menjadi sorotan dalam Rapat Pleno II. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan kurikulum pendidikan manajemen dengan kebutuhan industri yang terus berubah.
Pentingnya adaptasi kurikulum ini bertujuan untuk mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja. Mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam praktik nyata.
Diskusi mengenai implementasi kebijakan ini juga membuka ruang bagi inovasi dalam pengajaran. Dosen didorong untuk menerapkan metode pengajaran yang lebih interaktif dan berbasis pengalaman.
Dengan adopsi teknologi informasi dalam proses belajar mengajar, diharapkan mahasiswa dapat lebih mudah mengakses sumber belajar yang relevan. Hal ini sangat penting untuk mendukung pengembangan keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja.
Pendidikan manajemen yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan industri merupakan salah satu kunci utama untuk menciptakan tenaga kerja yang kompetitif. Hal inilah yang menjadi salah satu fokus diskusi dalam kegiatan ini.
Membangun Jaringan Sinergis antar Perguruan Tinggi
Kehadiran berbagai universitas dalam Rapat Pleno II menjadi contoh konkret pembentukan jaringan sinergis di tingkat nasional. Keberagaman institusi yang hadir menambah nilai tambah bagi diskusi yang berlangsung.
Forum ini mendorong kolaborasi antara universitas untuk melahirkan penelitian bersama yang dapat memberikan dampak sosial yang signifikan. Penelitian kolaboratif juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan visibilitas akademik di tingkat internasional.
Dengan menjalin kerjasama yang erat, universitas dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman yang akan memperkaya kurikulum masing-masing. Kolaborasi semacam ini memungkinkan pengembangan program yang lebih terarah.
Dalam jangka panjang, jaringan profesional yang dibangun di acara ini dapat menjadi investasi bagi pengembangan karier para peserta. Koneksi yang kuat antara institusi dapat membuka peluang bagi kolaborasi penelitian dan pertukaran dosen dan mahasiswa.
Rapat Pleno II bukan hanya sekedar acara formal, tetapi juga kesempatan untuk membangun hubungan yang lebih erat antara akademisi dari berbagai perguruan tinggi. Keberadaan APSMBI diharapkan dapat terus berfungsi sebagai platform penghubung yang memperkuat ekosistem pendidikan manajemen di Indonesia.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now










