Bullying yang Semakin Parah, Psikiater Ungkap Gangguan Kesehatan Mental Remaja
Table of content:
loading…
Belakangan ini, isu perundungan atau bullying semakin mencuat di masyarakat, menjadi sorotan banyak pihak. Berbagai kasus tragis menunjukkan dampak serius dari perilaku ini, yang tidak hanya menyakiti fisik, tetapi juga mengancam kesehatan mental para korban.
Dari kasus remaja yang berujung pada tindakan ekstrem di Sukabumi hingga insiden santri di Aceh, semua ini menandakan perlunya perhatian lebih pada kesehatan mental remaja. Peristiwa mengejutkan di Jakarta yang melibatkan bom rakitan hanya menambah daftar kejadian memilukan ini.
Psikiater dr. Riati Sri Hartini, yang juga merupakan dosen di Fakultas Kedokteran IPB University, menjelaskan pentingnya memahami karakter remaja untuk menangani masalah kesehatan mental yang kian mendesak. Dalam pandangannya, fase perkembangan remaja adalah kunci untuk memahami mengapa perundungan dapat berdampak begitu besar.
“Masa remaja adalah periode transisi yang kompleks, di mana individu mengalami perubahan signifikan baik pada fisik, mental, emosional, maupun sosial. Ini merupakan saat yang krusial untuk menemukan jati diri mereka dan memahami peran dalam masyarakat,” ungkapnya dalam siaran pers.
Dampak Perundungan Terhadap Kesehatan Mental Remaja
Perundungan dikesankan sebagai fenomena yang sepele, tetapi dampaknya jauh lebih dalam. Banyak remaja yang mengalami depresi, kecemasan, bahkan keinginan untuk mengakhiri hidup akibat trauma yang ditimbulkan.
Kesehatan mental yang terganggu dapat menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan remaja, seperti kesulitan belajar, penurunan prestasi, hingga isolasi sosial. Bagi banyak remaja, perundungan bisa membuat mereka merasa tidak ada jalan keluar dari tekanan yang mereka hadapi.
Pelaku bullying juga sering kali tidak menyadari dampak tindakan mereka, yang bisa merusak masa depan korban. Ignoransi terhadap permasalahan ini justru memperparah kondisi mental yang dialami remaja di lingkungan sekolah.
Hal ini menuntut semua pihak, termasuk orang tua, guru, dan masyarakat, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi remaja. Secara kolektif, mereka perlu menyadari pentingnya mengatasi isu bullying demi kesehatan mental generasi mendatang.
Pentingnya Dukungan Keluarga dan Lingkungan Sekitar
Dukungan yang kuat dari keluarga merupakan faktor penting dalam membentuk ketahanan mental remaja. Keluarga yang memberikan kasih sayang dan perhatian dapat membantu remaja melewati masa-masa sulit.
Selain itu, lingkungan sekolah yang kondusif sangat berperan dalam mencegah tindakan bullying. Kerjasama antara sekolah, orang tua, dan siswa diperlukan untuk menciptakan suasana yang mendukung bagi perkembangan positif remaja.
Pendidikan karakter dan pelatihan empati seharusnya menjadi bagian dari kurikulum untuk membantu remaja memahami dampak dari tindakan mereka. Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan kepedulian terhadap sesama, menciptakan generasi yang lebih sensitif terhadap isu kesehatan mental.
Penting untuk menekankan bahwa perundungan bukanlah perkara sepele. Diskusi terbuka mengenai hal ini dapat membantu mengurangi stigma dan memberikan dukungan kepada mereka yang terlibat, baik korban maupun pelaku.
Peran Media Sosial dalam Isu Perundungan
Media sosial memainkan peran ganda dalam isu bullying. Di satu sisi, platform ini dapat menjadi tempat berkumpul bagi para remaja, tetapi di sisi lain, mereka juga dapat menjadi sarana untuk melakukan perundungan secara daring.
Perundungan siber kian meningkat, dengan banyak remaja menjadi korban serangan verbal dan penghinaan melalui dunia maya. Fenomena ini seringkali lebih sulit terdeteksi karena tidak terjadi secara fisik.
Penting bagi orang tua dan pendidik untuk memantau penggunaan media sosial oleh remaja, serta memberikan edukasi mengenai penggunaan yang bijak. Kesadaran akan perilaku bullying di media sosial perlu ditingkatkan agar remaja bisa melindungi diri mereka sendiri.
Upaya preventif harus dilakukan untuk mencegah perkembangan perundungan siber. Diskusi yang melibatkan pengalaman dan solusi antisipatif bisa menjadi langkah awal untuk mendampingi remaja menghadapi permasalahan ini.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now









