Polri sebagai Lembaga Penegak Hukum Berperforma Baik diikuti Kejagung dan MA
Table of content:
Survei terbaru yang dilakukan oleh Rumah Politik Indonesia (RPI) mengungkapkan potret kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum di tanah air. Hasil survei menunjukkan bahwa kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menempati posisi teratas di antara lembaga-lembaga tersebut.
Direktur RPI, Fernando Emas, dalam rilis tersebut menjelaskan bahwa Polri memiliki rating yang sedikit lebih tinggi dibandingkan Kejaksaan Agung. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian publik terhadap kinerja lembaga-lembaga hukum semakin penting untuk dipahami dan diperhatikan.
Berdasarkan data yang dihimpun, Polri mendapatkan persentase 20,5%, sedangkan Kejaksaan Agung berada di angka 19,9%. Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, KPK, dan Mahkamah Konstitusi juga mendapat penilaian yang signifikan meskipun berada di urutan bawah Polri dan Kejaksaan Agung. Responden yang tidak memberikan jawaban tercatat sebanyak 2,2%.
Selanjutnya, survei ini juga mencakup tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri secara keseluruhan. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa puas dengan berbagai aspek kinerja kepolisian.
Rincian Survei tentang Kinerja Lembaga Penegak Hukum di Indonesia
Fernando mengungkapkan bahwa dari survei yang dilakukan, 79,8% responden menyatakan puas dengan kinerja Polri. Hanya 2,4% yang merasa tidak puas, sementara 15,7% memilih opsi netral dan 2,1% tidak tahu atau enggan menjawab.
Alasan di balik penilaian positif ini sangat beragam, dan salah satu yang paling menonjol adalah jangkauan serta struktur organisasi Polri. Ini menunjukkan bahwa publik semakin menghargai keberadaan dan fungsi lembaga tersebut.
Sebagai tambahan informasi, modernisasi teknologi kepolisian juga turut menjadi alasan penting bagi responden. Hal ini menggambarkan upaya nyata Polri dalam beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat.
Faktor yang Membentuk Kepercayaan Publik Terhadap Polri
Dari pendalaman yang dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab penilaian positif tersebut, 19,3% responden menekankan pentingnya jangkauan serta struktur organisasi yang luas. Ini menunjukkan bahwa Polri dianggap mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
Selain itu, adanya kolaborasi dengan lembaga lain sebesar 14,5% juga menjadi sorotan. Kerja sama ini penting untuk meningkatkan efektivitas penegakan hukum.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor penyokong lain yang juga mendukung penilaian positif, dengan 11,9% responden menyebutkan hal ini. Ini menjadi pertanda bahwa pelatihan dan pendidikan bagi anggota kepolisian menjadi semakin diperhatikan.
Impak Reformasi dan Respons Cepat Polri Terhadap Kejahatan
Tidak hanya itu, respons cepat terhadap kejahatan juga mendapatkan perhatian positif dari 11,2% responden. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat merasakan dampak langsung dari kinerja Polri dalam menjaga keamanan.
Reformasi birokrasi dan pelayanan publik di Polri juga mendapat pengakuan dengan angka sebesar 9,8%. Ini menunjukkan bahwa upaya untuk memperbaiki sistem internal dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat berjalan dengan baik.
Keberhasilan dalam mengungkap kasus besar menjadi aspek terakhir yang mendukung penilaian positip terhadap Polri, dengan 9,1% responden menyatakan apresiasi. Ini menunjukkan bahwa publik masih menantikan langkah konkret dalam membongkar dan menuntaskan berbagai kasus yang ada.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







