Kerap Overthinking? Simak 3 Saran Psikiater untuk Merasa Lebih Tenang
Table of content:
Overthinking adalah fenomena psikologis yang merujuk pada kecenderungan seseorang untuk memikirkan hal yang sama secara berulang-ulang. Seringkali, ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan mengarah pada kecemasan yang tidak perlu.
Berbagai faktor dapat mendorong seseorang menjadi seorang pengoverthinker. Faktor tersebut dapat berupa pengalaman masa lalu yang traumatis, tekanan sosial, atau bahkan harapan diri yang terlalu tinggi.
Penting untuk memahami bahwa overthinking tidak hanya berdampak pada mental, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan fisik seseorang. Ketika pikiran-pikiran tersebut mendominasi, banyak orang menjadi lebih rentan terhadap stres dan tekanan.
Memahami Jenis-Jenis Overthinking yang Umum Terjadi
Terdapat beberapa tipe overthinking yang seringkali dialami oleh banyak orang. Salah satunya adalah kecenderungan untuk meratapi kesalahan masa lalu dan merenungkan apa yang seharusnya dilakukan dengan cara yang berbeda.
Selain itu, ada juga mereka yang terus-menerus merencanakan masa depan dan merasa tertekan jika tidak dapat mencapai hasil yang diinginkan. Ini dapat menciptakan kekhawatiran yang berkepanjangan.
Orang dengan sifat people pleaser juga biasanya beroverthinking, berusaha memenuhi harapan orang lain hingga mengabaikan kebutuhan pribadi mereka. Tekanan untuk menyenangkan semua orang dapat memicu kecemasan berlebih.
Tipe lain dari overthinking adalah overplaner, yang selalu ingin segala sesuatu berjalan sempurna. Mereka sering kali merasa cemas jika rencana tidak sesuai harapan, menyebabkan stres yang tidak perlu.
Pada dasarnya, pemahaman tentang berbagai tipe overthinking ini dapat membantu individu lebih mengenali pola pikir mereka sendiri dan pentingnya mengelola pikiran tersebut.
Mengatasi Overthinking untuk Kesehatan Mental yang Lebih Baik
Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan berlatih mengendalikan pikiran. Teknik mindfulness dapat menjadi alat yang efektif, membantu seseorang tetap fokus pada saat ini dan mengurangi kekhawatiran yang berlebihan.
Selain itu, menuliskan pikiran dan kekhawatiran dalam jurnal juga dapat membantu mengeluarkan beban mental. Proses ini memungkinkan individu melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda.
Tidak kalah pentingnya adalah berbicara dengan seseorang yang tepercaya. Diskusi dengan teman atau profesional dapat memberikan perspektif baru dan mendukung proses penyembuhan.
Jika perlu, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater. Mereka dapat memberikan strategi dan terapi yang sesuai untuk membantu mengatasi overthinking.
Yang terpenting, penting untuk diingat bahwa tidak ada yang sempurna, dan menerima ketidakpastian adalah bagian dari hidup.
Berlatih Kesadaran Diri dan Teknik Relaksasi
Mengembangkan kesadaran diri adalah langkah penting dalam mengatasi overthinking. Memahami pikiran dan perasaan diri sendiri dapat membantu seseorang mengenali pola negatif yang berulang.
Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan juga dapat membantu menenangkan pikiran yang gelisah. Dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri, seseorang dapat lebih mudah mengelola kecemasan.
Aktivitas fisik, seperti berolahraga secara teratur, juga dapat menjadi cara yang efektif untuk meredakan stres dan meningkatkan suasana hati. Olahraga dapat meningkatkan produksi hormon endorfin yang membuat seseorang merasa lebih bahagia.
Penting untuk mencari aktivitas yang memberi kepuasan, apakah itu hobi, seni, atau menghabiskan waktu bersama orang yang dicintai. Hal ini dapat memindahkan fokus dari pikiran negatif menjadi pengalaman positif.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, individu dapat belajar untuk tidak terjebak dalam lingkaran overthinking dan menikmati hidup dengan lebih baik.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now









